June 27, 2011

Railway Museum (鉄道博物館)

4 Januari 2010

Kali ini, kita akan jalan-jalan ke Museum Kereta Api di daerah Onari, Kota Saitama. Waktu itu, salah satu yang manjadi alasan kita pergi kesana karena ada promo paket PP naik Shinkansen + tiket masuk museum (kalo ga salah sekitar 3,500 yen saja). Berhubung tiket Shinkansen yang normal itu mahal bangeeett, jadi kita bela2in deh dateng ke Museum Kereta Api ini XD

Itu dia kepala Shinkansennya udah keliatan!!
Max Yamabiko
Kereeen!!!
Begitu Shinkansen datang, saya langsung ga berhenti ngambil foto! soalnya baru pertama kali liat Shinkansen sedekat ini di depan mata hahaha... Masih terkagum-kagum sama bentuk kepalanya yang sangat aero-dinamis, bener2 keren! Tapi sayaaang banget, kesempatan buat naik Shinkansen ini cuma sebentar, sekitar 20 menit, belum kerasa kecepatan maksimalnya, eeh udah harus turun :( soalnya emg tujuannya deket siy, makanya kenapa murah ;p hehe...

Akhirnya setelah 20 menit ber-Shinkansen-ria dan ganti monorail selama beberapa menit, saya sampai deh ke Railway Museum-nya.

The Railway Museum
Berpose sebelum masuk ke museum :D

Ini dia interior museumnya!!! keren yaa?!!
Konon menurut sejarahnya, museum ini dibangun sebagai Memorial Project dalam rangka memperingati 20th JR (Japan Railway) East. Museum ini menyimpan begitu banyak sejarah kereta maupun artefak-artefak, tidak hanya kereta dalam negeri tapi juga kereta dari luar negeri. Menceritakan sejarah industri tentang perkembangan sistem perkereta-apian sambil memperkenalkan latar belakang kereta di setiap periodnya. Menarik dan bagus sekali terutama buat anak-anak.

Ini dia beberapa kepala kereta yang dipajang dengan skala 1 : 1.
Bahkan interior keretanya pun dibuat sungguhan. Kita bisa masuk dan duduk-duduk disana :D
Setiap kereta di setiap period memiliki ciri khas tidak hanya di badan kereta tapi juga interior terutama tempat
duduknya. Mulai dari bentuk, warna, hingga material yang dipakai.
Kalau yang ini, interior kereta listrik yang sudah mulai modern. Beda banget ya sama yang sebelumnya? ;)
Selain kereta ukuran asli, mereka juga punya kereta miniatur yang dipajang di ruanga khusus.
Setelah puas keliling-keliling dalam museum, kita juga bisa mengunjungi ruangan pamer lainnya. Seperti ruangan yang menjelaskan teknik dan cara kerja kereta, alat-alat berat, hingga belajar bagaimana membersihkan salju pada rel kreta. Habis itu, ternyata di luar museum, ada juga kreta ukuran kecil yang bisa bergerak dan dinaiki oleh kita-kita.

Kereta api mini :)

Jepang itu sangat menghargai setiap detail dari apa yang mereka punya dan semua yang telah mereka buat, dalam hal apapun. Mungkin itu juga yang membuat Jepang punya banyaaaag banget museum! Luar biasanya, hampir semua museum yang saya datangi itu menarik, bagus, keren, dan selalu saja dipenuhi oleh pengunjung. Hmm... kita bisa belajar banyak ya dari mereka, karena sejauh ini, museum-museum di Indonesia yang bagus dan menarik bisa dihitung dengan jari. Tapi saya yakin, kita juga bisa seperti mereka.  Ya kan? :D

Ok, sekian dulu jalan-jalan ke museum keretanya. Kita ketemu lagi di lain tempat!

ありがとう!

Kamakura (鎌倉)


8 Desember 2009

Waktunya untuk menikmati musim gugur pertama saya! ;)
Hari itu, saya dan beberapa teman2 PPI Chiba dapat kesempatan untuk mengunjungi Kota Kamakura yg terletak di Prefektur Kanagawa yg ternyata juga pernah menjadi ibu kota Jepang sebelum Tokyo dan Kyoto selama jaman Kamakura. Di guide oleh Ibu Tateishi, sala satu anggota dari Asosiasi Angklung Chiba yang baik hati, walopun sudah tidak terlalu aktif dan dinamis lg ;) akhirnya kami sampai juga ke bagian utara Kota Kamakura.
Kebetulan, saat itu Momiji (Japanese maple) sedang puncak2nya berganti warna menjadi orange kemerah2an. Pemandangan yg indaaah banget karena ini jadi pengalaman pertama saya melihat Momiji di Jepang.

Momiji (Japanese Maple)
Begitu sampai, langsung pose di bawah pohon Momiji :)
Indah banget yaa pantulan pohon Momiji-nya :)

Selain itu, di lokasi ini banyaaaaak banget kuil2 tua yang jadi tujuan wisata di Kamakura yang membuat Kamakura menjadi salah satu host dari Five great Zen Temples. Nah kebetulan yang kami datangi waktu itu adalah Tsurugaoka Hachimangu Shrine.

Tsurugaoka Hachimangu Shrine. 
Seperti kuil2 pada umumnya, kuil ini jg berfungsi sebagai tempat ibadah.
Wishes Card.
Setiap orang boleh menuliskan keinginan dan harapannya di papan ini lalu menggantungkannya
di depan kuil.
Selain untuk ibadah, kuil juga seringkali dipakai untuk upacara adat pernikahan.
Pakaian pengantin adat Jepang.

Nah, selain kuil, salah satu tujuan wisata yang terkenal di Kamakura ini adalah patung Budha raksasa yang terbuat dari perunggu. Konon katanya, pada abad 15 terjadi gempa besar dan tsunami yang merusak banyak bangunan, namun patung Budha ini tetap selamat dan masih bertahan hingga kini. wohohoho!!
Amida Budha
Seluruh bagian dari patung ini terbuat dari perunggu.

Demikian perjalanan saya di Kota Kamakura. Walaupun hanya mengunjungi dua dari puluhan kuil yang ada, tapi tetap menyenangkan ;) 
Ok! Sampai jumpa di kota lainnya!

ありがとう!




June 25, 2011

Narita-San (成田山)

4 November 2009

Narita San adalah daerah wisata pertama yang saya kunjungi ketika saya di Jepang. Di guide oleh sepasang suami istri muda yg baik hati, aktif, dan dinamis, Mba Kiky dan Mas Fandi, yang sudah lebih dahulu tiba dan bersekolah di Chiba University, kami (saya dan 3 orang teman lainnya yg sama2 pendatang baru di tanah Chiba) akhirnya berangkat ke Narita-san dengan kereta api.

Singkat cerita, kita sampai di Narita-san setelah kurang lbh 45 menit perjalanan dari Stasiun Inage (stasiun terdekat dari asrama) menuju Stasiun Narita. Begitu sampai stasiun, kita masih harus jalan kaki lg sekitar 15 menit menuju Naritasan Shinshoji Temple yang konon adalah tempat untuk mnyembah Dewa Api jaman dahulu kala hingga sekarang.


Pedestrian menuju temple yg dipenuhi toko oleh-oleh.

Somon Gate.
Gerbang masuk utama menuju Naritasan Shinshoji Temple.

Shakado Hall (Three-storied pagoda).
Dulu bangunan ini yg jadi gedung utama untuk ibadah. Di dalamnya ada
gambar orang Budha pertama di Jepang.  
Relief pada bangunan ini terkenal sebagai "24 koh" (24 thoughts).
Selain itu, dekorasi ini jg menggambarkan karakteristik dari jaman Edo akhir.
Nah, ini dia hall utama, tempat memuja Dewa Api.
Ini pemandangan dari sisi berlawanan.
Di dalem ruangan ini semua persembahan diberikan
untuk Dewa Api
Daito Pagoda
Posisinya ada di sebelah kiri hall utama.
Detail bangunan Daito Pagoda.
Sisi belakang dari hall utama.


Yang paling menarik dari perjalanan ini, jadi waktu itu berhubung kita-kita niy masih pada udik ;p jd agak2 salah kostum. Tak disangka tak dinyana, suhu di Naritasan waktu itu sktr 9'C dan kami hanya memakai kaos dan sweater tipis seadanya. Jadi pas disana, alhasil kedinginanlah! XD
Pelajaran berharga: setiap kali hendak piknik atau jalan, ada baiknya ngecek ramalan cuaca H-1. Biar ga saltum dan bisa menikmati setiap inchi dan detik dari perjalanan wisata kita. hehe....

Ok, terimakasih atas kunjungannya. Setelah ini, saya akan ulas tempat wisata lain!

ありがとう!